TUGAS BISNIS INFORMATIKA ( INDIVIDU)
UNITED TRACTORS :
United Tractors (UT / Perseroan) didirikan sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu Limited di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 . Pada 19 September 1989, Perseroan menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebagai PT United Tractors Tbk (UNTR), dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas.
Saat ini, jaringan distribusi yang luas perseroan meliputi 18 kantor cabang, 22 kantor site support dan 12 kantor perwakilan di 22 provinsi di seluruh negeri. Selain menjadi distributor alat berat terbesar di Indonesia, Perseroan juga berperan aktif di bidang kontraktor penambangan dan akhir-akhir ini masuk ke dalam bisnis pertambangan batu bara. Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan. Perseroan menyediakan produk dari merek terkenal di dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest.
Perseroan ini mempunyai misi untuk menjadi perusahaan kelas dunia dalam bidang alat berat, pertambangan, dan energi untuk kepentingan pemangku saham. Untuk itu perseroan berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang bercita-cita untuk membantu pelanggan untuk menjadi sukses dengan memanfaatkan pemahaman yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan status sosial mereka dan pemenuhan diri berdasarkan prestasi mereka yang berharga, menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para stakeholder dengan menjaga keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan serta mmberikan kontribusi terhadap kemakmuran bangsa.
Saat ini United Tractors telah berkembang menjadi salah satu pemain utama di sektor dan industri dalam negeri, melalui lima pilar bisnis, yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, Industri Konstruksi, dan Energi.
BANK CENTRAL ASIA :
Pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA). BCA didirikan oleh Sudono Salim pada tanggal 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta.
Pada tanggal 1 Mei 1975, pengusaha Mochtar Riady bergabung di BCA. Ia memperbaiki sistem kerja di bank tersebut dan merapikan arsip-arsip bank yang kala itu ruangannya jadi sarang laba-laba.[1]
BCA melakukan merger dengan dua bank lain pada 1977. Salah satunya Bank Gemari yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kantor Bank Gemari pun dijadikan kantor cabang BCA. Merger itu membuat BCA bisa menjadi bank devisa.[1]
Menurut George Junus Aditjondro, anak-anak Soeharto yang memiliki saham di BCA adalah Siti Hardiyanti (Tutut) dan Sigit Jarjojudanto. Menurutnya, keduanya sempat memiliki 32 persen saham di BCA.[2]
Awal tahun 1980an, BCA mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia agar diperbolehkan mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku internasional. Untuk itu, BCA bekerjasama dengan MasterCard.[1] BCA juga memperluas jaringan kantor cabang secara agresif sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.
Pada tahun 1990-an BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif. BCA bekerja sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA.
Pada tahun 2002, FarIndo Investment (Mauritius) Limited mengambil alih 51% total saham BCA melalui proses tender strategic private placement. Tahun 2004, BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas dan tahun 2005, Pemerintah Republik Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa kepemilikan saham BCA sebesar 5,02%.
Pada periode 2000-an BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain. BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery Center di Singapura. BCA meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran kredit, termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan mobil melalui anak perusahaannya, BCA Finance. Tahun 2007, BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap. BCA meluncurkan kartu prabayar, Flazz Card serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di bidang perbankan transaksi. BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksi. Tahun 2008 & 2009, BCA telah menyelesaikan pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko operasional. BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high net-worth individual.
PT Bank Central Asia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 23,2 triliun hingga kuartal III-2021. Laba bersih tersebut tumbuh 15,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut selaras dengan meningkatnya penyaluran kredit baru perusahaan sebesar 13,8 persen yoy. Penyaluran kredit baru tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment), sehingga total kredit BCA tumbuh 4,1 persen yoy menjadi Rp 605,9 triliun pada September 2021. Kenaikan kredit bank dengan kode emiten BBCA itu ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan KPR, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 7,1 persen yoy dan 6,5 yoy, mencapai Rp 269,9 triliun dan Rp 95,1 triliun.
Karakteristik Bank BCA :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Valencia Gisela, dalam skripsinya yang berjudul ‘Peran Public Relations Melalui Majalah Info BCA sebagai Media Komunikasi Internal (Studi Kasus: Biro Humas PT. Bank Central Asia, Tbk)’ disimpulkan bahwa :
Kegiatan komunikasi internal pada PT. Bank Central Asia, Tbk sudah dilaksanakan dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan media komunikasi internal yang tepat bagi karyawan, yaitu majalah Info BCA. Peran public relations memang sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan karyawannya. Majalah Info BCA ini bersifat mass communications sehingga ditujukan untuk semua karyawan yang ada di PT. Bank Central Asia, Tbk.
Komunikasi internal melalui majalah Info BCA ini juga didukung oleh kegiatan online berupa situs internal My BCA dimana majalah tersebut diunggah kedalamnya sehingga dapat diakses kapan saja oleh siapa saja. Hal ini dilakukan mengingat jumlah eksemplar yang terbatas karena adanya semangat “go green” sehingga beralih ke paperless.
Majalah Info BCA tidak hanya mewakili alur komunikasi ke bawah saja tetapi juga dari bawah ke atas, komunikasi horizontal, maupun komunikasi diagonal. Hal ini dapat dilihat dari informasi yang diberikan berasal dari karyawan dan ditujukan kepada top management, selain itu antar divisi dan unit kerja juga saling bertukar informasi.
Dari hasil analisis ROPE, public relations PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki peran yang sangat penting di dalam tahap perencanaan dan eksekusi majalah Info BCA sebagai media komunikasi internal. Selain itu, hasil wawancara juga didapat bahwa public relations mengangani secara keseluruhan proses pelaksanaan majalah Info BCA di setiap edisi dengan bantuan dari agency penerbitan yang mereka pilih setiap tahunnya.
Dari hasil analisis SWOT, public relations internal terkait majalah Info BCA PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki tingkat kemampuan dalam memanfaatkan peluang dan meminimalisasikan kekurangan serta ancaman negatif eksternal yang ada dan memiliki posisi internal yang kuat.
Kelebihan yang dimiliki dan ditawarkan Bank BCA:
-Keuntungan Bunga dan Bagi Hasil
-Keamanan Transaksi
-Kebebasan dalam Bertransaksi
-Lebih Simpel dan Praktis
-Kesempatan Mendapatkan Hadiah
-Pengelolaan Keuangan lebih terencana
-Mudah di ambil untuk Kebutuhan mendesak
ADIDAS :
Sejarah Perusahaan
Adidas didirikan oleh Adolf “Adi” Dassler yang membuat sepatu di ruang cuci atau ruang cuci ibunya di Herzogenaurach, Jerman setelah Perang Dunia I. Pada Juli 1924, kakak laki-lakinya, Rudolf bergabung dengan bisnis tersebut yang kemudian lahirlah “Dassler Brothers Pabrik Sepatu “(Gebrüder Dassler Schuhfabrik). Dassler membantu dalam pengembangan sepatu lari berpaku (spike) untuk beberapa pertandingan atletik.
Kedua Dassler bersaudara bergabung dengan NSDAP pada Mei 1933 dan menjadi anggota Korps Motor Sosialis Nasional. Selama perang dunia kedua (1939-1945), perusahaan itu menjalankan pabrik sepatu olahraga terakhir di negara itu dan memasok sepatu ke Wehrmacht. Namun pada tahun 1943, produksi sepatu dipaksa berhenti beroperasi dan fasilitas serta tenaga kerja perusahaan digunakan untuk membuat senjata anti-tank.
Pabrik Dassler, yang digunakan untuk produksi senjata anti-tank selama Perang Dunia Kedua, hampir dihancurkan pada tahun 1945 oleh pasukan AS. Akan istri Adolf Dassler berhasil meyakinkan GI bahwa perusahaannya hanya tertarik pada pembuatan sepatu olahraga. Pasukan pendudukan Amerika kemudian menjadi pembeli utama sepatu Dassler bersaudara.
Namun hubungan kedua bersaudara itu pun memburuk, Rudolf menganggap bahwa adiknya Adolf telah melaporkannya sebagai mata-mata, membuat Rudolf menjadi tawanan tentara inggris. Mereka memutuskan berpisah pada tahun 1948 dan Adolf Dassler mendirikan Adidas dan Rudolf Dssler mendirikan PUMA. Kedua perusahaan tersebut sama-sama masih berbasis di Herzogenaurach, Jerman.
Kematian mendadak Horst Dassler di tahun 1987, dua tahun sepeninggal ibunya, Käthe, menjadi saat-saat yang sulit bagi Adidas. Setelah keluarga Dassler tidak lagi menangani perusahaan, kepemimpinan sempat berganti-ganti dan terdapat keputusan strategis yang kurang matang sehingga menyebabkan kerugian besar dalam sejarah di tahun 1992.
Pada ujung kebangkrutan CEO Robert Louis-Dreyfus bersama dengan koleganya Christian Tourres, sangat memahami bahwa Adidas hanya perlu arahan baru. Dia mengubah fokus perusahaan yang dulunya berfokus pada penjualan menjadi berfokus pada pemasaran dan mengembalikan perkembangan pesat dalam sejarah Adidas. Pada tahun 1995 Adidas berubah menjadi perusahaan publik.
Adidas Raup Pendapatan Rp 86 Triliun Selama Kuartal 2 Tahun 2021
Karakteristik-karakteristik Khusus Sepatu Adidas
Original
Jenis sepatu adidas original memiliki beberapa ciri spesial yang beberapa di antaranya bisa ditemukan juga pada jenis produk yang lain sementara beberapa yang lain benar-benar karakteristik yang khusus yang hanya bisa ditemukan pada produk sepatu adidas. Satu di antara karakteristik khusus itu menyangkut desain sepatu. Desain produk adidas cenderung mengikuti perkembangan zaman sehingga bisa ditemukan selalu kesesuaian antara desain dengan era ketika sepatu tersebut dirilis. Hal ini memberikan sensasi yang menyenangkan bagi pelanggan terutama karena hal tersebut berkesesuaian dengan alasan mereka untuk menggunakan sepatu jenis ini.
Selanjutnya, satu karakteristik yang lain dari sepatu adidas original adalah bahwa desain yang diciptakan cenderung variatif sehingga membuat pelanggan memiliki lebih banyak kesempatan untuk memiliki sepatu yang benar-benar sesuai dengan yang dia harapkan. Dengan karakteristik seperti ini, anda tidak perlu kuatir tidak mendapatkan satu yang sesuai dengan minat anda. Selain itu banyaknya opsi juga menunjukkan profesionalitas dalam hal berfokus pada aspek pelanggan. Dengan demikian lantas bisa dikatakan pula orang akan memiliki lebih banyak kesenangan dengan memilih-milih opsi yang sesuai dengan keinginannya.
Selanjutnya karakteristik khusus jenis sepatu adidas original dapat ditemukan dalam aspek varian warna produk ini yang dapat ditemukan. Orang dapat dengan mudah menemukan adanya beberapa varian warna yang umum ditemukan pada produk sepatu adidas yakni warna merah, hitam, dan biru. Ketiga warna ini masing-masing memiliki kelebihan menyangkut pada sensasi yang bisa ditimbulkan melalui penggunaannya. Warna merah misalnya bisa memberikan sentuhan elegan dan sangat cocok digunakan untuk mereka yang terobsesi untuk tampil gagah. Warna hitam memberikan sentuhan casual sehingga cocok untuk kawula muda yang memiliki sifat cenderung tenang. Selanjutnya warna biru memberikan sentuhan ceria bagi pemakainya sehingga cocok digunakan dalam momen-momen setengah formal. Dari beragam varian tersebut bisa dilihat perbedaan yang menarik antara berbagai tampilan yang ditawarkan.
NIKE :
Sejarah Nike bermula dari brand yang dikenal dengan nama "Blue Ribbon Sports" di Oregon, Amerika Serikat. Ya, perusahaan Nike didirikan pada 25 Januari 1964 di Oregon oleh Philip Knight dan Billy Bowerman. Philip Knight adalah pelari jarak menengah dan Billy Bowerman merupakan pelatihnya. Keduanya berkolaborasi untuk meningkatkan performa dengan memperbaiki sepatu. Blue Ribbon Sports pada awalnya merupakan distributor sepatu dari Jepang, Onitsuka Tiger, hingga tahun 1971. Setelah selesai dengan Onitsuka Tiger, muncullah merek Nike yang dicetuskan oleh Jeff Johnson
Asal-usul Nama Nike
Nama Nike diambil dari sejarah bangsa Yunani. Nike adalah nama deri Dewi Nike yang merupakan lambang kemenangan atau keberhasilan. Philip dan Billy tentu ingin merepresentasikan tekad kemenangan ada dalam brand Nike yang mereka kembangkan. Logo Nike Logo Nike yang mirip dengan centang itu dikenal dengan istilah "swoosh". Logo "swoosh" adalah karya dari mahasiswa desain grafis, Carolyn Davidson, dari Portland State University.
Pendapatan bersih Nike pada kuartal I tahun fiskal yang berakhir 31 Agustus 2020 tumbuh menjadi US$ 1,52 miliar atau Rp 22,6 triliun dari US$ 1,37 miliar atau Rp 20,4 triliun pada periode yang sama tahun 2019.
Keunggulan :
-Kualitas Tak Diragukan
Kualitas produk Nike tak perlu diragukan lagi. Standar kualitas sepatu ini begitu tinggi melebihi berbagai brand sepatu ternama lain. Anda bisa menikmati kenyamanan terbaik saat menggunakannya. Keawetan sepatu Nike pun sangat baik. Sebab, material dan proses pembuatan sepatu ini selalu mengutamakan hasil yang bagus. Belum lagi, bila kita membicarakan desain dan modelnya yang sangat unggul.
-Meningkatkan Performa
Dengan kualitasnya yang baik, performa Anda akan semakin meningkat. Apalagi, brand Nike secara khusus membuat produknya agar Anda merasa nyaman saat melakukan aktivitas olahraga. Sebagai aktivitas yang dipenuhi oleh gerakan-gerakan fisik, alat yang digunakan memang khusus dan tidak bisa dipilih sembarangan.
-Meningkatkan Percaya Diri
Dengan kualitas, kenyamanan, dan desain sepatu yang menarik, Anda bisa tampil lebih percaya diri. Kepercayaan diri tersebut jelas bisa membawa dampak positif pada berbagai aktivitas yang Anda lakukan. Bila Anda sedang melakukan pertandingan olahraga, dukungan dari brand yang kualitasnya bagus memang bisa memberi pengaruh besar.
-Teknologi Terbaik
Nike selalu unggul dengan berbagai inovasi terbaru pada setiap produknya. Karenanya, Anda selalu bisa tampil lebih baik dengan koleksi terbaru sepatu ini. Baik dalam hal kenyamanan, desain, hingga materialnya, inovasi tersebut jelas akan membuat Anda semakin tertarik.
Komentar
Posting Komentar